TUGGAS TULISAN
RANGKUMAN ILMU BUDAYA DASAR
Nama : Taufik
Firmansyah Ilyas
NPM : 1C114957
Kelas : 1KA17
Dosen : RIZQI INTAN SARI NUGRAHENI
Matkul : Ilmu Budaya Dasar #
UNIVERSITAS GUNADARMA
LABOLATORIUM
SISTEM INFORMASI
2017/2018
TUGAS MENULIS
TENTANG BUDAYA SENDIRI DAN DEPOK
MENGENAL KEBUDAYAAN KARAWANG DAN DEPOK
1.
KOTA
KARWANG
Karawang adalah sebuah kabupaten di tatar pasundan
provinsi jawa barat indonesia. Ibukotanya adalah karawang. Kabupaten Karawang
berbatasan dengan Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor di barat, Kabupaten
Subang di timur, Kabupaten Purwakarta di tenggara, serta Kabupaten Cianjur di
selatan. Dan kedepannya rencananya karawang akan memiliki bandara
internasional, dan kereta cepat yang berada di selatan kota karawang.
Penduduk umumnya adalah suku sunda yang menggunakan
bahasa sunda di daerah utara kabupaten karawang dan terbagi beberapa kecamatan
yaitu Batu Jaya, Pakisjaya, Tempuran dan Kecamatan Cilamaya.
Penduduk kabupaten karwang mempunyai mata pencharian yang
beragam, tetapi di sejumlah kecamatn, mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai
petani atau pembajak sawah karena karawang sendiri adalah daerah penghasil
padi.
Kabupaten karawangpun merupakan lokasi dari beberapa
kawasan industri, antara lain Karawang International Industry City KIIC,
Kawasan Surya Cipta, daKawasan Bukit Indah City BIC di jalur Cikampek.
1.1 Indentitas dan Kesenian Daerah
Flora dan Fauna atau tumbuhan yang menjadi indentitas
wilayah kabupaten karawang adalah jambu air Cincalo, menurut data dari dinas
pertanian provinsi jawa barat. Selain Jambu air Cincalo ada juga fauna yang
melengkapi kelautan yang ada di karawang dengan ikan Bandeng dll.
Kesenian daerah di kabupaten dipengaruhi oleh budaya dari tiga suku asli
Jawa Barat yaitu Sunda, Betawi dan Cirebon. Seperti Wayang kulit Cirebon,
Golek, dan alat musik kesenian Sunda lainnya
Tradisi Mapag Sri dan Wayang Kulit Cirebon
Kabupaten karawang sudah hampir lima puluh tahun tidak pernah digelar lagi
tradisi atau budaya syukuran panen atau yang oleh masyarakat setempat dikenal
dengan istilah mapang sri tepatnya pada Tahun 2014 pada bulan Oktober menandai
berakhirnya kekosongan tradisi. Menurut Aef Sudrajat yang merupakan ketua
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kekosongan yang terjadi selama lima puluh
tahun disebabkan oleh modernisasi dan rendahnya kesadaran masyarakat.
1.2 Kebudayaan Karawang
Karawang
merupakan daerah yang masyarakatnya rata-rata menggunakan bahasa sunda
sehari-harinya, dari mulai anak kecil hingga orang dewasa banyak sekali yang
bisa berbicara bahasa sunda dengan fasih, kebudayaan khas sunda mengental di
hati masyarakat karawang.
1.3 Dan Inilah beberapa Kebudayaan
khas Karawang :
-
Seni
Tari Jaipong
Karawang
pada mulanya merupakan sebuah kota budaya yang memiliki banyak keunikan seni,
salah satunya adalah tari jaipong. Jaipong yang merupakan tarian khas budaya
sunda sangat kental mempengaruhi budaya karawan, dimana hampir dalam setiap
kegiatan upacara hajatan, Tari Jaipong selalu hadir untuk memeriahkan suasana.
Orang-orang
mengatakan bahwa tari jaipong itu adalah tarian pemikat laki-laki, dan menguras
habis harta pria hidung belang. Cerita itu belum jelas kan kebenarannya dari mitos
ini muncullah istilah “Goyang Karawang”.
-
Wayang
golek
Wayang
Golek merupakan kesenian tradisional dari Jawa Barat yaitu kesenian yang
menampilkan dan membawakan alur sebuah cerita yang bersejarah. Wayang Golek ini
menampilkan golek yaitu semacam boneka yang terbuat dari kayu yang memerankan
tokoh tertentu dalam cerita pawayangan serta dimainkan oleh seorang Dalang dan
diiringi oleh nyanyian serta iringan musik tradisional Jawa Barat yang disebut
dengan degung
-
Seni
bajidoran
Bajidoran
merupakan sebuah kesenian yang dalam memainkannya hampir sama dengan permainan
musik modern, cuma lagu yang dialunkan merupakan lagu tradisional atau lagu
daerah Jawa Barat serta alat-alat musik yang digunakannya adalah alat-alat
musik tradisional Jawa Barat seperti Gendang, Goong, Saron, Bonang, Kacapi,
Rebab, Jenglong serta Terompet.
-
Sisingaan
Ternyata
di karawang pun juga ada kesenian sisingaan, meskipun sisingaan merupakan
kesenian yang berasal dari daerah Subang Jawa barat. Biasanya kesenian ini
ditampilkan dengan cara menggotong patung yang berbentuk seperti singa yang
ditunggangi oleh anak kecil dan digotong oleh empat orang serta diiringi oleh
tabuhan gendang dan terompet pada saat ada anak kecil yang hendak di sunat,
namun saat ini Kesenian ini biasanya ditampilkan pada acara peringatan
hari-hari bersejarah.
1.4 Toponimi Karawang
Kata Karawang muncul pada naskah Bujangga Manik dari
akhir abad ke-15 atau awal abad ke-16. Dalam bahasa sunda karawang mempunyai
arti “Penuh Dengan Lubang” Bisa jadi pada daerah karawang banyak di temui
lubang. Dalam jaman penjajahan “Cornells de Houtman” adalah orang Belanda pertama yang menginjak
Karawang pada tahun 1598.
1.5 Pemukiman awal
Wilayah
karawang sudah sejak lama dihuni manusia. Peninggalan situs Batujaya dan Situs
Cibuaya yang luas menunjukan pemukiman pada awal masa moderen, Penduduk
Karawang dulu semua beragama Hindu dan Budha dan wilayah ini berada dibawah
kekuasaan Kerajaan Sunda.
1.6 Penyebaran Agama Islam
Agama
islam mulai di anut masyarakat setempat pada masa kerajaan sunda, setelah
seorang patron bernama Syekh Hasanudin bin Yusuf Idofi, dari Makkah, dengan
sebutan “Syekh Quro”
2.
KOTA DEPOK
Kota
Depok adalah sebuah kota di Provinsi Jawa
Barat, Indonesia. Kota ini terletak tepat di selatan Jakarta, yakni
antara Jakarta dan Bogor. Dahulu depok adalah kota kecamatan dalam wilayah
kabupaten bogor, yang kemudian mendapat status kota administratif pada tahun
1982, Depok ditetapkan menjadi kotamadya yang terpisah dari kab. Bogor, Dan
Kota Depok terdiri dari 11 kecamatan, yang dibagi menjadi 63 kelurahan.
2.1 Terbentuknya kotamadya Depok
Dengan
semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat yang semakin
mendesak agar Kota Administratif Depok diangkat menjadi Kotamadya dengan
harapan pelayanan menjadi maksimum. Di sisi lain Pemerintah Kabupaten Bogor
bersama–sama Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperhatikan perkembangan tesebut,
dan mengusulkannya kepada Pemerintah Pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat.
Julukan
Kota Depok :
-
Kota
Belimbing
Belimbing
yang terkenal dari kota Depok adalah belimbing dewa. Belimbing sangat
Prospektif dikembangkan di kota Depok dan kini telah menjadi buah unggulan kota
Depok.
-
Kota
Petir
Kota
Depok dijuluki Kota Petir, dikarenakan Kota Depok adalah satu-satunya kota di
dunia yang terdapat petir paling berbahaya di dunia dan paling sering
terjadi.
-
Kota
Layangan
Kota
Depok di juluki Kota Layangan, karena di langit Kota Depok di penuhi banyak
layangan yang di terbangkan dari berbagai penjuru Kota Depok.
2.2
Perekonomian
Perkembangan
Kota Depok dari aspek geografis, demografis maupun sumber
pendapatan begitu pesat, terutama di bidang administrator pembangunan. Ada
beberapa indikator yang dapat dipergunakan sebagai acuan tentang pertumbuhan
ekonomi di Kota Depok. Pertama, Indeks daya beli masyarakat Depok semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Sisi daya beli terjadi peningkatan indeks daya
beli dari 576,76 pada tahun 2006 menjadi 586,49 pada tahun 2009.
2.3
Kebudayaan Kota Depok
Dari
sisi pembentukan kata untuk memberi nama kecamatan atau kelurahan, masyarakat
Depok lebih banyak terbukti menggunakan nama-nama yang tersusun dari banyak
kata (bentuk Jamak) dibandingkan nama-nama dengan kata tunggal.
Dan
ciri yang lain yaitu tradisi penamaan kecamatan dan kelurahan di Kota Depok
lebih banyak menyukai nama-nama berdasar fenomena fisik geografis (Natural,
Abiotik) dibandingkan penamaan atas dasar biodiversitas (flora, maupun atas
dasar fenomena sosial.
Dan
walaupun depok termasuk kedalam wilayah atau provinsi jawa barat tapi bahasa
yang digunakan di daerah depok adalah bahasa betawi karena kebanyakan orang
depok adalah orang pindahan atau migrasi dari jakarta.
Dan
walaupun depok termasuk kedalam wilayah atau provinsi jawa barat tapi bahasa
yang digunakan di daerah depok adalah bahasa betawi karena kebanyakan orang
depok adalah orang pindahan atau migrasi dari jakarta.
2.4 Suku Betawi
Dan
Suku Betawi itu sendiri berasal dari hasil perkawinan antaretnis dan bangsa di
masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan
kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke
Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung
pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai
kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang
Sunda, Jawa, Arab, Bali, Sumbawa, Ambon, Melayu dan Tionghoa.
2.5 Bahasa suku betawi
Sifat
campur-aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara
umum, yang merupakan hasil perkawinan berbagai macam kebudayaan, baik yang
berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan asing. Ada juga
yang berpendapat bahwa suku bangsa yang mendiami daerah sekitar Batavia juga
dikelompokkan sebagai suku Betawi awal (proto Betawi).
2.6 Prilaku dan Sifat suku betawi
Asumsi
kebanyakan orang tentang masyarakat Betawi ini jarang yang berhasil, baik dalam
segi ekonomi, pendidikan, dan teknologi. Padahal tidak sedikit orang Betawi
yang berhasil.
3.
SENI
DAN BUDAYA ( JAWA BARAT )
Alat
Musik Angklung
Angklung
merupakan sebuah alat musik tradisional terkenal yang dibuat dari bambu dan
merupakan alat musik asli Jawa Barat, Indonesia. Dulunya, angklung memegang
bagian penting dari aktivitas upacara tertentu, khususnya pada musim panen.
Macam-macam Angklung :
-
Angklung
Kanekes
Angklung
di daerah Kanekes (kita sering menyebut mereka Badui) digunakan terutama karena
hubungannya dengan upacara padi, bukan semata-mata untuk hiburan orang-orang.
Angklung digunakan atau dibunyikan ketika mereka menanam padi di huma (ladang).
-
Angklung
Dogdog Lojor
Kesenian dogdog
lojor terdapat di masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan atau kesatuan
adat Banten Kidul yang tersebar di sekitar Gunung Halimun (berbatasan dengan
Sukabumi, Bogor, dan Lebak). Meski kesenian ini dinamakan dogdog lojor, yaitu
nama salah satu instrumen di dalamnya, tetapi di sana juga digunakan angklung
karena kaitannya dengan acara ritual padi.
-
Angklung
Gubrag
Angklung
gubrag terdapat di Kampung Cipining, Kecamatan Cigudeg, Bogor. Angklung ini telah
berusia tua dan digunakan untuk menghormati dewi padi dalam kegiatan melak
pare (menanam padi), ngunjal pare (mengangkut padi),
dan ngadiukeun (menempatkan) ke leuit (lumbung).
-
Angklung
Badeng
Badeng
merupakan jenis kesenian yang menekankan segi musikal dengan angklung sebagai
alat musiknya yang utama. Badeng terdapat di Desa Sanding, Kecamatan
Malangbong, Garut. Dulu berfungsi sebagai hiburan untuk kepentingan dakwah
Islam. Diduga badeng telah digunakan masyarakat sejak lama dari masa sebelum
Islam untuk acara-acara yang berhubungan dengan ritual penanaman padi.
-
Seni
Pertunjukan Buncis
Buncis
merupakan seni pertunjukan yang bersifat hiburan, di antaranya terdapat di
Baros (Arjasari, Bandung). Pada mulanya buncis digunakan pada acara-acara
pertanian yang berhubungan dengan padi. Tetapi pada masa sekarang buncis
digunakan sebagai seni hiburan.
3.1 Wayang Golek
Wayang
Golek adalah boneka kayu yang dimainkan berdasarkan karakter tertentu dalam
suatu cerita pewayangan. Dimainkan oleh seorang Dalang yang menguasai berbagai
karakter maupun suara tokoh yang dimainkan.
3.2 Seni Tari
-
Tari
Jaipong
Tari
Jaipong adalah tarian yang paling terkenal di Jawa Barat. Jaipong adalah seni
tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira.
Ia terinspirasi pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu
menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari
tradisi yang ada pada Kliningan atau Bajidoran atau Ketuk Tilu.
-
Tari
Ketuk Tilu
Tari
Ketuk Tilu telah ada kira-kira di era 1809, dimana ketika dibuatnya Grote Pas
Weg, tarian ketuk tilu telah dikenal oleh masyarakat luas di Jawa
Barat. Sebagai tarian rakyat tradisonal, tari ketuk tilu memiliki
tata rias dan busana khas.
-
Seni
Bela diri
Kesenian
bela diri yang berasal dari daerah Jawa Barat adalah Tarung Drajat.
Olahraga Tarung Derajat diciptakan oleh seorang putra bangsa Indonesia yaitu
Sang Guru (Haji Achmad Dradjat, Drs.), yang akrab disapa dengan nama populernya
“AA-BOXER”.
KESIMPULAN
Pada Dasarnya Jawa Barat Budanya maupun adatnya itu sama,
dari segi Seni Tari, Budanya, Maupun Makannya, Walau pun bahasa yang digunakan itu berbeda-beda,
ada yang menggunakan Bahasa Sunda, Bahasa Betawi, ada juga yang Menggunakan
bahasa luar negri atau luar pulau, di era moderen, banyak yang mempengaruhi
dalam segi bahasa, makanan, maupun budaya. Makadari itu untuk melestarikan budaya kita agar tidak lagi di klaim dan Hanya kitalah penerus yang bisa
mempertahankan budaya agar tidak tergerus jaman yang membuat jawa barat tidak
lagi mempunyain budaya aslinya, maka dari itu kita lestarikan kebudayaan
indonesia agar tidak lupa juga dengan leluhur nenek moyang kita untuk indonesia
tercinta.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Karawang
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Depok
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Betawi
http://news.okezone.com/read/extend/2010/03/08/345/310276/siapa-sebenarnya-belanda-depok
http://news.okezone.com/read/extend/2010/03/08/345/310295/ini-dia-aset-aset-belanda-depok
http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/3/1428/sisa-sisa_belanda_depok
http://winarnotugas.blogspot.com/2011/04/kebudayaan-kota-depok-dan-suku-betawi.html
-- Selamat Membaca --
Share This Article :
comment 0 comments
more_vert